Label

Jumat, 19 Agustus 2011


Selingkuh dan Perempuan

23:38. Tulisan ini dibuat, sambil ditemani sebtang rokok. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan dan bahasa yang tidak begitu baik karena saya kurang begitu paham tentang EYD dalam bahasa Indonesi, sebagi buktinya mata kuliah sastra saya mendapatkan nilai yang kurang memuasakan. “Maaf ya sedikit curhat hehehehe” .
Selingkuh dan perempuan, judul yang tepat untuk mengawali pemikiran ini sehingga tertuang lewat jemari tangan dalam pengetikan. Dan diskusi yang dilakukan dalam ibadah AM GPM  ranting Diaspora menjadi titik tolak kenapa penulisan ini merasa perlu.
Saya akan sedikit mencaritakan tentang diskusi yang dibawakan. Dalam diskusi ini terdapat realita sepasangan suami isteri yang memiliki kedua orang anak, dalam proses yang panjang sang suami berselingkuh, kemudian sang pemimpin ibadah yang sekaligus telah membawakan diskusi menanyakan tiga pertanyaan. Pertanyaan yang menjadi penting bagi saya adalah bagaimana sikap seorang isteri ketika mendengar dari sang suami kalau suminya telah berselingkuh. Banyak jawaban yang disampaikan, namun hal yang menarik adalah pada jawaban saudari-saudariku (perempuan). Yaitu,  Maafkan, mau bagimana lae kalau seng bagini b ana dua bagimana, b maafkan sebab ada tertulis apa yang disatukan Tuhan tidak dapat dipisahkan, b butuh waktu, dan tidak segan-segan ada pula yang menjawab b menerima dengan aktif (ada pot bunga di samping b lempar dolo, b kasi kaluar samua baru nanti dudu bicara bae-bae). Jawaban-jawaban ini menjadi hal yang cukup jujur dan disisi lain menjadi suatu pemikiran yang tidak adil terhadap kaum perempuan. Entah karena budaya patriakhi[1] sehingga membentuk cara pandang perempuan, ataukah pengaruh Alkitab yang sebenarnya dalam proses penulisannya terbungkus oleh budaya patriakhi (bnd 1kor 14: 34). Era saat ini timbul pemikiran-pemikiran baru oleh tokoh-tokoh perempuan yang menyuarakan tentang GENDER[2], atau kesetaraan. Apakah jawaban di atas ini mengindikasikan kesetaraan. Marah kecewa dan sebagainya adalah hal yang manusiawi namun jawaban yang “menerima”, manusiawikah jawaban ini ataukah suatu ketakutan dari teman-temanku ini namun bisa juga karena cinta. Namun pertanyaan selanjutnya sampai kapan perempuan harus menjadi korban, dalam penulisan ini saya tidak akan menawarkan kekerasan dan juga penerimaan secara sukarela yang berlandaskan ketakutan dan Cinta saja. Untuk itu saya merasa perlu untuk melihat arti selingkuh dan perempuan dalam poin berikutnya.

Selingkuh
Apa sih selingkuh ini?, dalam konteks pacaran kadang kita selaku pemuda-pemudi melakukan hal demikian, namun benarkah dalam proses berpacaran ini dinamakan selingkuh dan dapat disamakan dengan konteks pernikahan. Saya penulis meminta maaf tidak dapat mendefenisikan arti selingkuh ini dengan baik menurut pemikiran para ahli dan kamus bahasa indonesia. Namun saya akan mencoba mengartikan kata selingkuh dengan pandangan saya sendiri, dan semoga ketika karya tulis ini natinya di posting melalui blog saya. Saudara-saudari boleh menambahkan arti selingkuh menurut pandangan saudara-saudari.
Selingkuh bagi saya adalah suatu perbuatan “penghianatan” terhadap suatu janji yang suci, selingkuh juga mengindikasikan tentang perbuatan seseorang (laki-laki maupun perempuan) yang tidak merasa puas dengan apa yang dia “miliki”, selingkuh juga adalah suatu hal yang manusiawi, proses yang mendebarkan, menyenangkan namun dalam waktu sesaat. Pernahkah kita merasakan hal seperti ini, huuuuuuuuuuuuuuuuuuffffffff, relatif untuk menjawab proses ini. dan saya berharap nantinya ketika kita telah terikat dengan janji suci dalam altar pernikahan hal seperti ini tidaklah terjadi. Namun bila terjadi yaaaaaaaaaaaa selamat menikmati persaaan yang mendebarkan dan menyenangkan dalam waktu sesaat.
Berbicara tentang selingkuh juga merasa penting untuk saya menanyakan kenapa proses perselingkuhan ini terjadi, dari jawaban salah seorang pembinan AM GPM ranting diaspora, hal ini terjadi karena efisiensi waktu, yang mana waktu berkumpul dengan keluarga sangat sedikit ketimbang waktu bersama teman-teman di tempat kerja. untuk itu kedekatan menjadi berubah dan menciptakana dilema dalam perasaan (kalimat terakhir tambahan dari saya). Namun disisi lain kata seorang dosen saya perselingkuhan adalah akibat, yang mana ketika kenyamanan tidak lagi ditemukan dalam keluarga maka seseorang akan mencari tempat yang menurut dia lebih nyaman. Misalnya, pacar yang posesif apakah kita nayaman?, isteri atau suami yang sukanya marah-marah, apakah ini nyaman. Saya pribadi akan menjawab TIDAAAAAAAAAAAAAAAK. Hehehehehehehe......... mari kita mengoreksi diri kita lebih awal sebelum perselingkuhan ini terjadi (lebih baik mencegah dari pada mengobati).

Perempuan
Dalam mengartikan istilah perempuan teknisnya tidak jauh berbeda dengan penjelasan diatas, saya akan mencoba mengartikannya dengan pandangan saya sendiri. perempuan adalah ibu saya, adik saya (viona), saudari-saudari saya dalam AM, “sahabat terbaik saya dikampus maupun SMA dulu” dan perempuan adalah “pacar”?????? saya yang nantinya akan menjdai isteri saya...... heheheheheh www.ngarep.com .... menurut cerita dalam Alkitab perempuan diciptakan, ketika Tuhan melihat kalau laki-laki tidak seharusnya sendiri, dan kemudian diambil tulang rusuk dari laki-laki hingga Tuhan menciptakan makhluk yang adalah perempuan. Bagi saya proses terjadinya perempuan bukanlah hal yang biasa, yang berambut panjang dan disebut perempuan bagi saya adalah anugrah[3], adalah hadiah Tuhan kepada laki-laki. Tanpa sosok perempuan laki-laki hanyalah sendiri dan hampa. Uniknya lagi kenapa Tuhan menciptkana perempuan dari tulang rusuk, bagi saya tulang rusuk manusia terdapat ditengah-tengah tubuh manusia untuk itu perempuan bukanlah makhluk yang tertinggi dari laki-laki dan apalagi dibawah laki-laki. Tengah mengindikasikan kesetaraan, coba kita berpikir sesaat ketika kita merangkul memeluk dan menjaga seseorang posisi yang paling nyaman adalah ketika orang itu berada tepat di tulang rusuk kita. Maka saya meras sudah jelas bahwa perempuan adalah hadiah, sama atau setara (tengah) dan perlu pelukan dan perlindungan oleh sosok laki-laki.
Namun disisi lain saya penulis juga harus mengakui bahwa sosok seorang perempuan memiliki perasaan yang lebih kuat ketimbang laki-laki, karena perempuan cendrung berfikir dengan air mata, ketimbang fisik, ini bukanlah suatu cara yang cengeng[4]. Namun kelebihan yang diberikan oleh Tuhan kepada sosok perempuan. Seorang perempuan ketikan menegluarkan air mata maka ia akan merasa lega, dan laki-laki sendiri jarang untuk mengeluarkan air mata malahan lebih ke arah miras, sentuhan fisik (baku pukul) dan tidak jarang ujung-ujungnya selingkuh. Maka kesimpulan yang kita dapat adalah perempuan lebih setia ketimbang laki-laki.

Jawaban kasus
Jawaban untuk pertanyaan dalam kasus yang didiskusikan dalam ibadaha AM GPM ranting Diaspora (18 Agustus 2011), dari sedikit pengertian dan refleksi selingkuh dan perempuan di atas adalah pertama kita harus menyadari siapa sosok perempua itu, kemudian bagaimana kita memahami arti pernikahan yang adalah janji suci antara laki-laki dan perempuan yang seharusnya bukan menjadi momok untuk ditakuti tetapi menjadi motifasi sebagai tanggung jawab bersama. Dan dalam kasus ini selingkuh telah terjadi bagaimana sikap perampuan untuk menjawab ini. Dalam hal ini saya akan mencoba menjawab dalam dua sosok. Yang pertama menempatkan diri sebagai seorang perempuan. Dan berani memaafkan sosok laki-laki yang berselingkuh ini bukan karena takut dan terlanjut cinta tetapi memaafkan sebagai sosok perempuan yang berhikmat, dan perempuan yang memiliki kekuatan (super womeman), yang berfikir dengan perasaan yang sejati (butuh kesendirian dan perenungan). Jawaban yang kedua, saya akan menempatkan diri sebagai sosok laki-laki yang melihat  kasus ini. wahai anugrah Tuhan yang terindah (perempuan) janagan pernah takut dengan statusmu, jadilah motifator bagi semua makhluk, sebab dirimu (perempuan) bukanlah sosok yang lebih rendah atau lebih tinggi, tapi dirimu adalah sosok yang akan di puji dan dilindungi, untuk itu janagn pernah berkecil hati dan takut untuk merubah dunia.......
....................................... 02:25..................................... saya kehabisan kata untuk mengungkapkan sosokmu (perempuan)......... tulisan ini dibuat untuk saudara dan saudariku yang berani menyuarakan perempuan dan mencintai sosok perempuan dengan tulus..................... (^_-)...... .....AM GPM ranting Diaspora .......Tete Manis Sayang.........02:30...



[1] Patriakhi adalah salah satu budaya yang di antut oleh masyarakat dulu bahkan hingga saat ini, yang mana dalam prosesnya laki-laki menjdai lebih penting ketimbang perempuan. 
[2] Gender adalah jenis kelamin sosial, lebih jelasnya adalah kesetaraan antara laki-laki dan perempuan
[3] Anugrah adalah pemberian Allah dengan sukarela dan bagaimana kita menghargai pemberian Allah itu.
[4] Cengeng adalah salah satu istilah yang dipakai dalam masyarkat ambon (maluku) untuk menunjukan kalau orang tersebut sering mengeluarkan air mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar