Laporan : Fileks Talakua-Ambon
AMBON (Maluku Online)– Deputi 1 Bidang Pemberdayaan Pemuda Alfitra Salamm dianggap tidak pantas menduduki jabatannya itu. Seorang peserta Seminar Undang-Undang Pemuda melontarkan pernyataan tersebut di kampus Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon, Senin (28/11).
“Anda tidak layak jadi Deputi 1. Anda lebih tepat menjabat menteri pemuda dan olahraga (menpora),” ujar anggota Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Angky Dahoklory saat tanya jawab dengan Alfitra.
Alfitra memang disambut meriah di kampus UKIM Ambon layaknya kedatangan menteri. Ia tiba di Kampus UKIM pukul 15.30 Wit. Musik Maluku Tifa totobuang mengiringi kedatangannya.
Mahasiswa dari beberapa universitas di Ambon dan sejumlah anggota Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) sudah menunggu. Saat memasuki aula, Alfitra disuguhi lantunan lagu oleh paduan suara mahasiswa UKIM Vox Angelorum Choir lewat tembang Ambon Manise.
Presiden Senat Mahasiswa UKIM Ambrosius Rahanwaty saat member sambutan selamat datang, menyampaikan harapan agar deputi bisa melihat UKIM dan lembaga-lembaga swasta lainnya di Maluku. Dia meminta Maluku diperhatikan sebab bagaimanapun, NKRI adalah harga mati bagi masyarakat Maluku.
Rektor UKIM Agus Batlajery, dalam sambutannya mengatakan UKIM terbuka bagi semua agama, baik Kristen maupun Islam.
“Karena universitas kami adalah pelopor pluralisme sehingga hidup bersama dan harmonis,” ujarnya.
Batlajery mengharapkan kedatangan menteri untuk memberi semangat bagi para mahasiswa yang berminat dalam program ekstrakulikuler berupa seni maupun olahraga.
“Selain itu kami juga mendorong pemuda dari kedua komunitas menjadi agen perdamaian,” ujar rektor
REGENERASI
Alfitra dalam seminar tentang Undang-Undang Kepemudaan Nomor 40 tahun 2009 menyatakan, undang-undang yang memiliki masa transisi sampai 2013 ini membicarakan tentang batas umur usia pemuda 16 samapi 30 tahun. Dia tegaskan, tidak ada ketua organisasi pemuda berusia di atas 30 tahun ketika undang-undang ini berlaku.
“Karena tujuannya adalah regenerasi dan masa pensiun,” tekannya.
Menurut dia, dibuatnya standar organisasi karena tidak mudah lagi membuat suatu organisasi pemuda. Atas dasar itu dia mendorong pemuda sebagai generasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membuat komunitas yang kreatif.
“Sehingga pemuda makin tertarik pada kreatifitas,” tandasnya.
Ditambahkan, olahraga saat ini sudah menjadi profesi, pekerjaan, dan tren anak muda yang sehat. Sebab itu, dia berjanji akan berbicara dengan menpora supaya UKIM dicatat menjadi peserta dalam kegiatan-kegiatan menpora.
Mahasiswa berbagai universitas turut meresponi pembicaraan Alfitra. Mereka mengeluh fasilitas olahraga di Maluku yang masih tertinggal. Alfitra mendorong para rektor dan komponen mahasiswa mendesak kementrian untuk memperhatikan aspirasi daerah.
Pikiran-pikiran Alfitra ini mendapat sambutan positif mahasiswa. Dari sinilah anggota Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Angky Dahoklory menyatakan, Alfitra cocok jadi Menpora.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar