Label

Minggu, 04 Desember 2011

Polisi Dinilai Lamban Urus Porto-Haria

Laporan : Fileks Talakua – Ambon
AMBON (Maluku Online) - Konflik antar Negeri Porto dan Haria di Saparua mengundang keprihatinan warga kedua negeri yang berada di Kota Ambon. Selain menyayangkan terulangnya peristiwa ini, mereka mengecam aparat keamanan yang dinilai lalai dan lamban.
Wakil Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Samasuru Amalatu (IPPSA) Yangki Wattimury berpendapat, persoalan yang menimpa warga Porto dan Haria adalah akibat Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Saparua terlambat mengambil sikap.
Wattimury menguraikan, pada tanggal 23 November, terjadi pemukulan anak-anak Porto ketika pulang sekolah yakni Arter Sahertian. Selain itu, Doklas Aponno terkena lemparan batu. Kejadian ini sudah dilaporkan orang tua korban ke pihak kepolisian, namun tidak ada tindak lanjut. Hari berikutnya, Arter Aponno kembali dipukul hingga tangannya patah.
“Polisi menganggap sepele. Padahal, kalau pelakunya ditangkap pasti persoalannya akan selesai,” ungkap Yangki.
Wattimury mempertanyakan kinerja kepolisian. Pasalnya, Kapolda Maluku sudah menurunkan personilnya ke daerah konflik untuk tugas pengamanan. Tetapi dia heran sebab tetap saja terjadi keributan.
“Aparat keamanan sudah tahu solusi apa yang harus diambil. Polisi sudah diterjunkan ke Porto dan Haria, tapi kalau masih rusuh mending dicabut saja. Kapolsek juga dicabut saja dari saparua karena tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Wattimury menyebutkan, aparat brimob juga sudah diturunkan namun kemudian ditarik kembali pada 25 November, karena langsung terjadi kekacauan padahal ini daerah konflik. Kepolisian diharapnya benar-benar menyelesaikan masalah, bersikap netral dan tidak memihak Porto maupun Haria.
Dia tegaskan, kepolisan seharusnya sudah tahu ada bunyi tembakan dari Porto atau Haria, ada senjata tajam atau senjata api yang harus dicari atau melakukan swiping. Para pelaku, menurut dia, mestinya ditangkap dan diproses secara hukum.
“Kalau tidak diselesaikan, persoalan ini akan terjadi terus-menerus,” tegasnya. (editor : rudi@malukuonline.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar